Bidadari Malam

Posted on

Bidadari Malam, by Anggareni.com

Malam biarkan sunyi, malam biarkan dingin
Dengan nya terintip seraut wajah yang tak jelas
Tabir-tabir itu bernyanyi dan bergoya bak disapu angin
Harum aroma menghayunkan getar disela sela bulu hidungku

Malam biarkan sunyi, malam biarkan pergi
Mata bulan rambut lurus panjang
Bidadari Malam mengepakkan sayapnya
Patah dan tak akan tinggalkan malam

Berbalut kapur dan mengawang-awang
biarkan sepi malam nan dingin
malam bagai bidadari malam.

 

4 comments

  1. aku adalah seorang wartawan yg pernah belajar di LPDS, Jakarta. Aku kadang suka menulis puisi, namun kadang aku ragu atau lebih tepatnya malu untuk mempublikasikan puisi-puisiku di media. Nama asliku adalah Avan Pedro dan email yg aku gunakan adalah nama kakekku. Disini aku ingin menulis sebuah puisi ttg keadaan Timor leste sesungguhnya terutama pada saat ini dibawah kepemimpinan Xanana yg para menterinya kaumk koruptor. Mata elang adlh judul puisiku. Mohon dinilai!!!

    Aku Adalah Mata Elang

    Kata orang ini negeri kaya
    dipagari cendana
    dialiri minyak
    dan diteduhkan kopi

    tapi,…ke mana pergi dana cendana
    minyak,……siapa yang enak dan nyenyak
    banyak kopi
    tapi pribumi tetap saja koki di restoran-restoran alien

    Negeri ini penuh dengan lintah darat
    mulut mereka tiada pernah penuh
    sebelum terisi dengan tanah
    hukum tak lebih dari sebilah pisau
    tajam ke bawah tumpul ke atas

    tapi aku adalah mata elang
    yang kan menandai punggungmu dari atas langit biru
    wahai lintah darat

    puisinya bagus, nanti akan saya terbitkan, terima kasih

  2. Dan berikut sebuah pantun dari saya “Avan” Pedro from Timor Leste. tolong dinilai ala kadarnya sebagai orang Timor Leste yg tentunya tdk fasih BINAR

    Burung pipit di atas loteng
    merajut sarang dari ilalang
    dasar kita berhati brankas
    menyulap istana dari keringat sesama

  3. Puisi ini ku dedikasikan untuk seorang penyair Timor Leste yg dibunuh pada awal infasi rezim ORBA. Ia dibunuh di dermaga Dili pada suatu pagi tgl 07 Desember 1975 ketika militar Indonesia menginfasi TL dalam sebuah operasi militar dibawah komando L.B Moerdeani “Operasi Seroja”. Lagu kebangsaan TL yg berjudul PATRIA adalah hasilo karya dia (Francisco “Borja” da Costa). itulah nama sang penyair yg telah tiada. Inilah pemujaanku utknya.

    BORJA

    Pada mata penamu
    terucap tangis penat derita
    lepaskan busur dalam sajak-sajak berbisa

    jinakan lawan sadarkan kawan
    secarik kertas lenyap terbakar
    raga lebur menyatu tanah

    namun abadi dalam tangis mengenang
    saat tersadar dalam memaknai
    semua kata-kata tertuang

  4. please give your comment interms of our poem. Because im not the Indonesia Citizen but im try to do somthing better like you.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.