Jalan Bercecabang

Posted on

bukankah ini jalan bercecabang
jalan para lelawar, ular dan srigala
jalan yang menampung hujan terakhir
sebelum pusaran laut menyedotnya
hingga sungai-sungai nampak sepi
yang tak seorang pun tahu arah tujuan
meski membawa peta dan arah mata angin
karena jalan hanya menunjukkan isyarat
para pendahulu yang rapuh oleh waktu
jejak hujan yang hilang oleh malam
jejak kemarau yang lenyap disapu banjir
tinggal tanda dan kenangan yang membekas
bagai totem purba di pohon tua
di jalan, gang dan dinding kota
yang kelam tak bercahaya serupa lorong gelap
yang dulu pernah ditemukan di puncak bukit

Situbondo, 2008

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.