Penyu Sisik Kian Langka dan Terancam Punah

Posted on

Penyu Sisik Kian Langka dan Tersiksa : Ribuan penyu sisik ditangkap setiap tahun. Diminati karena motif sisik karapaksnya yang unik dijadikan kerajinan tangan dan cendera mata. Sedangkan telurnya dipercaya berkhasiat untuk kesehatan.

Penyu sisik adalah salah satu dari enam jenis penyu lain di Indonesia atau dari delapan jenis penyu di dunia. Penyu lain yang ditemukan di Indonesia adalah penyu hijau (Chelonia mydas), penyu lekang (Lepidochelys olivacea), penyu tempayan (Caretta caretta), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), dan penyu pipih (Natator depressus). Semua jenis penyu yang hidup di perairan Indonesia sebenarnya telah dilindungi oleh UU No 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, serta diatur dalam PP No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Satwa dan Tumbuhan.

Segala bentuk pemanfaatan penyu untuk perdagangan adalah pelanggaran peraturan itu dan diancam hukuman penjara maksimum lima tahun. Namun hingga kini praktik perdagangan penyu masih terus berlangsung.

Setiap tahun, ribuan penyu ditangkap untuk memenuhi permintaan pasar. Data yang dikeluarkan ProFauna, sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang mencermati perdagangan penyu di Indonesia, menunjukkan lebih dari 27.000 ekor penyu hijau dibunuh untuk diambil dagingnya pada tahun 1999.

Penyu Sisik Terancam Punah

Penyu sisik yang termasuk dalam famili Cheloniidae merupakan salah satu penyu yang diminati karena motif sisik karapaksnya yang unik dan indah untuk dijadikan kerajinan tangan dan cendera mata.

Hasil penyelidikan lembaga itu pada 2002 memperlihatkan masih banyak pedagang cendera mata yang menggunakan bahan karapaks penyu sisik sebagai bahan dasarnya. Hal ini terlihat di beberapa daerah, seperti Yogyakarta, Jakarta, Bali, Jawa Timur, Kepulauan Riau, Madura, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Flores, dan Sulawesi.

Hasil penyelidikan itu juga memperlihatkan bahwa para pedagang suvenir memiliki stok karapaks penyu sisik yang cukup berlebih yang didatangkan dari dari Klaten, Bali, Sulawesi, dan Surabaya. Selain karapaksnya, banyak juga yang mengincar telur penyu sisik

Telur penyu sisik dipercaya memiliki protein yang lebih baik dibanding telur penyu yang lain. Telur penyu ini dipercaya memiliki khasiat untuk kesehatan tubuh agar tampil prima, sehingga banyak telur penyu yang diselundupkan ke Jepang, Korea, dan Cina.

Hingga saat ini pemerintah belum memaksimalkan perlindungan terhadap habitat penyu melalui UU No 5 Tahun 1990. Bahkan beberapa daerah masih menghalalkan perdagangan penyu sebagai komoditas daerah dengan alasan perbaikan kesejahteraan masyarakat setempat.

Perbaikan kesejahteraan masyarakat setempat, sepertinya memang kurang diperhatikan oleh berbagai pihak sehingga mereka terus melakukan penangkapan dan pencarian telur penyu. Perlu ada pengalihan mata pencarian masyarakat dari menangkap dan menjual penyu serta telurnya, sehingga habitat penyu yang dilindungi tidak terganggu.

Bayangkan betapa banyaknya telur yang berjumlah seribu bila menetas. Jangan heran, sebab penyu memang memiliki banyak telur. Jumlah induk yang tidak banyak sekalipun, jumlah seribu telur akan mudah dicapai mengingat satu penyu bisa menghasilkan sekitar 250 telur. Sayangnya dari seribu telur penyu yang menetas, hanya satu yang mampu tumbuh menjadi dewasa dan kembali ketempat dimana penyu tersebut menetas, 5 sampai 10 tahun mendatang.

Kondisi yang digambarkan diatas adalah kondisi yang normal. Artinya, penyu-penyu yang baru menetas secara alami akan mencapai permukaan air. Sebelum mencapai bibir pantai, penyu biasa dimangsa predator seperti biawak. Jikapun mencapai bibir pantai serta mencapai lautan lepas, anak penyu belum bebas sepenuhnya. Lagi-lagi sang predator menanti dibawah lautan.

Yang selamat pun harus menunggu 5-10 tahun untuk mencapai ukuran 20-40 cm. Dari seribu anak penyu yang menetas, diperkirakan hanya satu ekor yang kembali lagi ke tempat anak penyu tersebut ditetaskan

1 comment

Leave a Reply to Amri Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.