Pontianak sudah memasuki musim penghujan yang artinya “Waspada Banjir” seperti yang terjadi kemaren 12 Mei 2015 saat itu debit air hujan sangat tinggi yang menyebabkan beberapa drainase tidak bisa menampung air yang datang dari langit dan akhirnya terjadilah banjir.
Untuk mengatasi masalah banjir, jangan hanya terpaku pada peninggian/penimbunan halaman atau rumah tempat tinggal akan tetapi kesadaran untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan menjaga agar parit-parit dilingkungan rumah bersih dari sampah juga menjadi wajib.
Perbaikan Fasum
Peran serta pemerintah juga tidak kalah pentingnya, misalnya dalam pemberian izin kepada para pengembang perumahan agar membuat drainase yang berstandarisasi, tidak hanya membuat parit kecil dan asal-asalan seperti yang terjadi di Perumahan Grand Zaujati, Siantan Hulu yang sepertinya tidak ada dari pihak pemerintah yang ikut mengawasi pembangunan Fasum (Fasilitas Umum) seperti parit, selokan, jalan komplek serta beberapa fasilitas umum yang lainnya.
Di Komplek ini jika hujan deras selama 1 jam, beberapa rumah tergenang air dan masuk kedalam rumah yang mengakibatkan kerusakan pada beberapa barang serta menimbulkan wabah penyakit jika tidak cepat ditanggulangi karena suhu lembab akibat genangan air yang terlalu lama.
Jadi untuk menghindari terjadinya banjir alangkah baiknya Pemerintah bekerjasama dengan warga setempat untuk dapat melihat faktor-faktor yang menjadi penyebab banjir serta mencari solusinya untuk itu, jangan sampai kejanggalan-kejanggalan kecil tersebut masalah besar dikemudian hari.
Kondisinya sekarang adalah memang sedang pasang tinggi Bang, didukung pula oleh berkurangnya jumlah parit sehingga airnya tidak bisa lari kemana-mana.
iye bang, harus punye kesadaran sendiri dari wargenye… tak bise pulak nak nyalahkan siape-siape….