Sukses dengan Sudut Pandang yang Positif

Posted on

f2Sukses dengan Sudut Pandang yang Positif: Hari ini bangfad tidak akan menulis definisi Sukses karena telah banyak para motivator menceritakannya, bangfad juga tidak bercerita mengenai apa itu sudut pandang karena kita sering mendengarnya diwaktu kuliah, akan tetapi hari ini bangfad ingin menuliskan sebuah cerita lama yang pernah bangfad posting diblog gratisan, simak ceritanya.

Pesan Sang Ayah

Seorang Ayah yang mempunyai dua orang anak laki-laki, mereka hidup rukun dan damai, suatu ketika ayahnya berpesan kepada kedua anaknya yang waktu itu masih beranjak dewasa, ayah berpesan “Anakku, ayah titipkan dua buah pesan kepada kalian, yang PERTAMA: Jangan pernah engkau menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadamu, KEDUA: Saat engkau keluar dari rumah untuk bekerja, jangan biarkan wajahmu terkena sinar matahari”

Waktu terus berjalan, sang ayah yang sakit-sakitan akhirnya dipanggil oleh sang haliq, namun pesannya kepada kedua orang anaknya tetap tumbuh dibenak kedua anaknya yang tumbuh semakin dewasa.

Kenyataan yang terjadi setelah beberapa tahun sang ayah meninggal dunia, anak yang sulung bertambah kaya sedangkan yang bungsu menjadi semakin miskin, lalu ibunya bertanya kepada kedua anaknya apa yang membuat si sulung bertambah kaya dan apa penyebab si bungsu menjadi miskin?

Jawab anak yang bungsu : Inilah karena saya mengikuti pesan ayah. Ayah berpesan bahwa saya tidak boleh menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadaku, dan sebagai akibatnya modalku susut karena orang yang berhutang kepadaku tidak membayar sementara aku tidak boleh menagih. Ayah juga berpesan supaya kalau saya pergi atau pulang dari rumah ke toko dan sebaliknya tidak boleh terkena sinar matahari. Akibatnya saya harus naik becak atau andong. Sebetulnya dengan jalan kaki saja cukup, tetapi karena pesan ayah demikian maka akibatnya pengeluaranku bertambah banyak.

Kepada anak yang sulung yang bertambah kaya, ibupun bertanya hal yang sama.

Jawab anak sulung : Ini semua adalah karena saya mentaati pesan ayah. Karena ayah berpesan supaya saya tidak menagih kepada orang yang berhutang kepada saya, maka saya tidak menghutangkan sehingga dengan demikian modal tidak susut. Juga ayah berpesan agar supaya jika saya berangkat ke toko atau pulang dari toko tidak boleh terkena sinar matahari, maka saya berangkat ke toko sebelum matahari terbit dan pulang sesudah matahari terbenam. Akibatnya toko saya buka sebelum toko lain buka, dan tutup jauh sesudah toko yang lain tutup. Sehingga karena kebiasaan itu, orang menjadi tahu dan tokoku menjadi laris ,karena mempunyai jam kerja lebih lama.

Bagaimana dengan anda?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.