Arti dari Sebuah ke-“Ikhlas”-an

Posted on

IKHLAS artinya melepaskan diri dari selain Allah atau membersihkan amal perbuatan dari penglihatan makhlukNya. Dalam tafsir AlQurtubi hal 281 diterangkan; “Ikhlas adalah melakukan amal perbuatan yang tidak disuka dipuji orang lain. Karena tidak ingin pahala amalnya hilang/sia-sia. Sebagaimana sabda Rasullullah SAW dalam hadits riwayat Nasa’i; “Sesungguhnya Allah tidak akan menerima amal perbuatan seseorang selain dia ikhlas dan mengharapkan ridha Allah semata”.

Ikhlas yang sebenar-benarnya dapat dicerminkan seperti “disaat kita memberikan sesuatu barang kepada orang lain manakala barang tersebut adalah barang yang sangat kita cintai” maka keikhlasan memberikan barang yang kita cintai itu insyaallah itu akan di catat sebagai amal ibadah dan mencapai tarap ikhlas yang sebenar-benarnya.

Merealisasikan keikhlasan dalam beribadah/menghambakan diri kepada Allah merupakan solusi konkrit untuk membebaskan diri dari pengaruh setan. Sebagaimana firman Allah SWT; “Iblis berkata: Ya Rabbku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka (Adam dan anak cucunya) memandang baik perbuatan maksiat di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis (ikhlas) diantara mereka”. (Q.S. Al Hijr : 39-40)

Firman Allah tsb diatas menjadi bukti bahwa setan sendiri mengakui akan ketidakmampuannya untuk menjerumuskan dan menggoda orang ikhlas (mukhlis). Namun setan tidak akan pernah putus asa untuk menaklukan manusia sehingga mereka berusaha membuat manusia untuk keluar dari benteng keikhlasan.

Karena sebab itulah ikhlas adalah amalan yg begitu rumit dan sulit direalisasikan. Namun jangan sampai hal ini menjadi alasan untuk tidak beramal. Kalau hal ini sampai terjadi, maka tercapailah apa yg menjadi tujuan dan misi setan. Kita harus berusaha keras untuk mensucikan amalan dari pengaruh bisikan/godaan setan yang terkutuk. Umar bin Khatab r.a. berkata; “Barangsiapa ikhlas niatnya, maka Allah akan mencukupi apa yang ia perlukan dalam hubungan dengan sesama manusia”

Disadur dari : http://warkop.wordpress.com

4 comments

  1. keikhlasan itu invisible.. malaikat tak bisa melihatnya hingga tak tercatat, dan syaithan pun tak kuasa mengganggunya hingga ia terjaga..

    semoga ia di hati kita 🙂

Leave a Reply to Wira Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.