Blada Kapelaku

Posted on

Judul: Balada Kapelaku
(bintang paling terang dalam susunan bintang auriga)
Karya: Mega Diza

Seperti Kemala, di kemit pekat
Rampas waktu sejenak,
Untuk melinangkan air mata.. .
Apakah harus menanti hujan ?
Agar bumi basah tuk sejenak saja.
Siasati kemauan rasa, rasa sakral yang tabu.
Lampion kecil terhempas ke pantai
Telacak pasir pantai, ombak menyapa perih.

2 comments

  1. wih….
    bahasany itu lho yg bikin greget..
    thanks sob sangat bagus sekali puisi kamu
    ^_^
    mampir balik yah

Leave a Reply to oby Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.