Beberapa tahun yang lalu SEO tidak begitu prioritas bagi kalangan blogger, masih ingat disaat pertama-tama membuat blog menggunakan wordpress masih memprioritaskan tampilan yang dan menambah embel-embel javascript entah itu untuk running text, jam mengikuti kursor, jam pada sidebar dan masih banyak lagi script-script yang digunakan agar tamampilan website atau blog kelihatan keren dan kekinian.
Memasuki tahun 2009 – 2010 mulailah banyak yang berbicara tentang SEO atau singkatan dari search engine optimization atau search engine optimizer.
Daftar isi
Apa itu SEO dan Fungsinya ?
SEO merupakan teknik yang dilakukan seorang blogger atau admin website untuk meningkatkan visibilitas sebuah blog agar mudah diindex oleh mesin pencari utama inilah fungsinya SEO dan sebagai contoh, untuk meningkatkan visibilitas dimesin pencari google lakukanlah perbaikan-perbaikan yang direkomendasikan atau minimal yang disukai oleh algoritma mesin pencari google.
Jika meningkatkan visibilitas untuk mesin pencari bing, yahoo, yandex maka lakukan pendekatan-pendekatan sesuai dengan masing-masing algoritma mesin pencari.
Peformance Website menjadi Kunci
Untuk meningkatkan peformance website ada dua faktor yang menjadi kunci keberhasilan dari teknik SEO yang pertama adalah kecepatan akses website dan yang kedua adalah kontent unik yang terupdate.
Jangan mencari cara lain untuk meningkatkan peformance website kamu jika dua hal diatas kamu abaikan, untuk itu banyak website-website yang berdiri di page one adalah website dengan kecepatan yang memadai dengan dukungan hosting yang baik pula.
Mengapa saya menitik beratkan kepada pagespeed blog? Jawabannya adalah kecepatan blog merupakan modal utama untuk berada pada posisi pertama pencarian google.
Banyak provider hosting menawarkan jasa-jasa yang murah dan berkualitas, ya mungkin memang berkualitas tapi hosting yang murah tentu saja merupakan shared hosting karena dari segi biaya bisa disewa secara bersama sama dengan client yang lain, beda halnya untuk VPS yang hanya dipakai 1 user dalam pengelolaannya dalam kata lain share hosting dan VPS hosting bisa dianalogikan sebagai Pipa/Paralon dimana paralon berdiameter 3 inch diberi 5 cabang untuk kebutuhan client dan dihidupkan secara bersamaan, akan terasa air yang mengalir dimasing-masing cabang lancar namun tidak begitu deras tekanannya, ini lah yang membuat Share Hosting lebih lambat ketimbang VPS yang mempunyai tekanan air lebih deras karena satu Pipa/Paralon hanya diberi 1 cabang.
Dari segi Harga, VPS memang lebih mahal karena ibarat rumah, VPS 1 keluarga menyewa 1 rumah sedangkan Shared Hosting 1 keluarga menyewa 1 kamar.
Kelebihan dan Kekurangan VPS
VPS berbeda dengan Hosting Shared, jika umumnya share hosting disewakan satu paket dengan CPANEL yang lebih ramah atau user friendly, jadi user pengguna tidak perlu lagi menginstall paket php, phpmyadmin, apache dan lain sebagainya, user hanya login dan menginstall website yang diinginkan. Shared Hosting lebih mudah dengan beberapa kali klik website sudah terinstall.
Berbeda dengan VPS yang hanya menyediakan Operating System tanpa diberikan Control Panel (jika ada biasanya membayar lisensi terpisah dari paket vps), Provider hanya memberikan cpanel untuk menghidupkan, mematikan dan menginstall operating system pada menu member area. Jadi untuk masuk ke server kamu membutuhkan aplikasi seperti putty dan sejenisnya, dan disana kamu bisa menginstall semua aplikasi sesuai kebutuhan untuk hosting dan tentunya diperlukan sedikit pemahaman tentang linux karena kebanyakan server menggunakan OS Linux baik itu CentOS ataupun Ubuntu.
Itulah yang disebut kekurangan VPS jika dibandingkan dengan Shared Hosting, namun dimana ada kekurangkan tentu ada kelebihan, selain menambah ilmu dalam dunia opensource kamu dapat memaksimalkan websitemu dengan kecepatan penuh namun ada beberapa ketentuan yang harus disepakati antara client dan provider seperti tidak dibenarkan menjalankan bot game, atau segala sesuatu yang menyebabkan kinerja server upnormal.
Cara Setting VPS untuk web Hosting wordpress
Banyak provider yang menawarkan webhosting vps dan untuk ini saya mencoba menggunakan salah satu provider Indonesia, setelah melakukan pembayaran dan menerima akun login root dan password saya coba menggunakan terminal putty untuk masuk ke server saya.
Persiapan Settup VPS
Beberapa aplikasi yang harus disiapkan seperti aplikasi putty untuk mempermudah dalam memanggil aplikasi putty sebaiknya putty disimpan di direktory C:\windows (ini hanya mempermudah saya dalam membuka aplikasi)
Membuat nameserver dengan domain sendiri, dalam tutorial ini saya menggunakan domain “abangdesa.web.id” yang dns saya alihkan dengan menggunakan freedns afraid dan mengarahkan domainname A Record ke IP VPS.
Penjelasan dibawah ini saya asumsikan bahwa kamu telah mengaktifkan VPS dan telah mendapatkan IP Publik dan password root, dan OS yang terinstall adalah CentOS versi 7.
1. Login ke SSH Server
Pertama : Buka Run ( Logo windows + R) dan ketikan putty <spasi> ip vps
Kedua: Loin menggunakan user root dan password root yang dikirim ke email aktif.
Ketiga: update server dengan perintah :
1 |
# sudo yum update –y |
Proses Update dari Operating System selesai tahap selanjutnya kita akan menginstall paket apache .
Syntax | Keterangan |
yum | Syntax untuk melakukan perintah install |
update | Parameter |
-y | Perintah (apabila ada pertanyaan dijawab Yes) |
2. Install httpd pada VPS
Perintah untuk penginstallan sama menggunakan:
1 |
# sudo yum install httpd –y |
Update versi terbaru:
1 |
# sudo yum install epel-release yum-utils |
Download Source remi release 7 :
1 |
#sudo yum install <a href="http://rpms.remirepo.net/enterprise/remi-release-7.rpm">http://rpms.remirepo.net/enterprise/remi-release-7.rpm</a> |
Aktifkan versi remi php 7 :
<pre?# sudo yum-config-manager –enable remi-php73</pre >
3. Install php common:
1 |
# sudo yum install php php-common php-opcache php-mcrypt php-cli php-gd php-curl php-mysqlnd |
Tahap selanjutnya merestart httpd :
1 |
# sudo systemctl restart httpd |
Melihat versi php yang terinstall
1 |
# php -v |
abangdesa html]# php -v
PHP 7.4.3 (cli) (built: Feb 18 2020 11:53:05) ( NTS )
Copyright (c) The PHP Group
Zend Engine v3.4.0, Copyright (c) Zend Technologies
with Zend OPcache v7.4.3, Copyright (c), by Zend Technologies
[root@abangdesa html]#
4. Install phpMyAdmin
Perintah untuk penginstallan sama menggunakan:
1 |
#yum install httpd –y |
Masukkan perintah berikut untuk menambahkan repository EPEL:
1 |
# sudo yum install epel-release |
Setelah menambahkan repository EPEL, Anda dapat menginstall phpMyAdmin menggunakan perintah berikut:
1 |
# sudo yum install phpmyadmin |
Tunggu proses instalasi hingga selesai, dan Anda bisa melanjutkan ke proses konfigurasi phpMyAdmin.
5. Konfigurasi phpMyAdmin
Selanjutnya, untuk proses konfigurasi phpMyadmin, buka file phpMyAdmin.conf menggunakan perintah berikut:
1 |
# nano /etc/httpd/conf.d/phpMyAdmin.conf |
Selanjutnya, ubah IP (Internet Protocol) 127.0.0.1 menggunakan alamat IP server Anda. Agar phpMyAdmin dapat diakses dari lokasi direktori mana pun, tambahkan Require all granted di sebelum IP server seperti contoh pada gambar diatas. Setelah mengubah IP default pada file phpMyAdmin.conf, save menggunakan perintah Ctrl+X >> Y >> ENTER.
6. Setting Password phpMyAdmin
Kemudian, buat password untuk login phpMyAdmin dengan cara masuk ke dalam MariaDB menggunakan perintah berikut ini:
1 |
# mysql -u root -p |
Setelah itu, pilih database MySQL menggunakan perintah berikut.
1 |
<span class="typ">MariaDB</span><span class="pun">></span> <span class="kwd">use</span><span class="pln"> mysql</span><span class="pun">;</span> |
Selanjutnya, update password pada akun root menggunakan perintah berikut.
1 2 3 |
<span style="color: #ffff00;">UPDATE</span> user <span style="color: #ffff00;">SET</span> password=<span style="color: #ffff00;">PASSWORD</span>("<span style="color: #00ffff;">KataSandiBaruSaya</span>") <span style="color: #ffff00;">WHERE</span> User='root'; <span style="color: #ffff00;">FLUSH</span> privileges; <span style="color: #ffff00;">QUIT</span> |
Anda sekarang memiliki user dan password phpMyAdmin. Langkah berikutnya Anda perlu menghapus pengaturan default MariaDB agar instance MariaDB bisa mendeteksi perubahan terbaru yang dilakukan. Masukkan perintah berikut untuk mengkonfirmasi perubahan pada user database.
Jangan lupa gantikan KataSandiBaruSaya dengan password yang anda inginkan, sebaiknya yang kuat (kombinasi angka dan karakter, tanda baca juga boleh) dan syntax diatas jangan di copy tapi di ketik satu satu.
7. Cek phpMyAdmin
Langkah terakhir adalah memastikan instalasi phpMyAdmin berhasil. Anda bisa mengeceknya dengan cara mengakses IP server atau nama domain Anda dengan format berikut:
1 |
http://abangdesa.web.id/phpmyadmin |
Jika muncul tampilan seperti gambar di atas, proses instalasi phpMyAdmin telah berhasil. Untuk login ke phpMyAdmin, Anda bisa masukkan username root dan password yang telah Anda buat. Apabila login berhasil, Anda akan diarahkan pada halaman seperti gambar di bawah ini.
Kesimpulan
Butuh ketelitian dalam melakukan semua proses yang ada, dan selamat sekarang kamu dapat membuat database menggunakan phpmyadmin dan terima kasih kepada cangak yang udah membantu saya dalam mengatasi kesulitan yang ada.
Demikian cara install phpMyAdmin di CentOS 7. Jika masih ada pertanyaan, jangan sungkan untuk meninggalkan di kolom komentar.