Hari demi hari yang dilewati hanya untuk mengurus masalah dunia, walaupun dunia ini hanya sementara namun cukup membuat manusia terlena dengan segala keindahan dan kemolekan duniawi. Ingin rasanya setiap mendengar kumandang Adzan aku segera melepas semua nafsu duniawi untuk menyapu wajahku dengan setetas air wudhu, ingin aku bersujut dan memohon ampunan diatas kesalahan-kesalahan yang aku perbuat, nikmat yang diberikan Allah tak pernah pudar, jarang aku bersyukur atas segala nikmat yang telah di berikan Allah kepadaku, kepada umat manusia, jarang sekali aku menggunakan waktuku secara efesien, tak pernah aku berusaha untuk menjadi yang lebih baik dengan memanfaatkan waktu, namun waktu begitu saja meninggalkanku.
Apa yang terjadi nanti? umurku terus bertambah, bagaimana aku menjawab jika Allah memintaku untuk menjawab semua pertanyaannya ?
- Untuk apa aku gunakan umurku ?
- Dijalan apa ilmu ini aku gunakan?
- Tubuh ini kemana aku binasakan?
- Dan harta ini dari mana aku dapat dan kemana aku gunakan? (tarmidzi)
Aku tidak mungkin bisa berbohong dihadapan zat yang maha Agung, Maha Besar, Maha Perkasa. di saat itulah aku mulai menyesali semua perbuatan yang membuat aku Jauh dari Allah, Jauh dari segala perintahnya? Aku tidak tau kapan aku kembali, mungkin detik ini ? mungkin juga hari esok? atau pun lusa, dengan cara apa aku menghadap, apa aku menghadap dengan cara tidur, berjalan, terjatuh ?
Mari kita gunakan waktu semaksimal mungkin, perbanyak ibadah, perbanyak bersedekah, dan perbanyak memohon ampunan karena kita ini bukanlah DIA, kita tak sanggup menjadi DIA, Kita ibarat Cerminan di dalam kaca, dimana jika Allah ingin mengangkat tangan dan menghendaki kita di cermin itu mengangkat tangan maka kita yang dicermin harus melakukannya. Kita tidak bisa berbuat apa-apa tanpa Izin Allah.
Begitu banyak orang-orang yang tersesat, meninggalkan Alquran dan Hadits, lari dari Syariat-syariat ajaran Islam, karena hanya mengangap mereka sama seperti ALLAH. Na’uzubilah hi minzaliq. Ingatlah wahai kawan ikutilah imamu, yaitu Nabi Muhammad SAW. jangan pernah lari dari seluruh sunnahnya.
Kita bersaudara, sudah sepantasnya kita saling mengingatkan, sudah sepantasnya kita saling menegur satu sama lain, karena kita tidaklah kekal, kita ibarat setetes air di samudra yang luas. Kenalilah dirimu rata-rata baru mengenal Allah yang nyata (Kenali seluruh kelemahan yang engkau punya niscaya engkau akan mengenal ALLAH yang maha perkasa yang telah menciptakanmu dengan cara Syariat)
Dalilnya, firman Allah Ta’ala.
“Artinya : Demi masa. Sesungguhnya setiap manusia benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman, melakukan segala amal shalih dan saling nasihat-menasihati untuk (menegakkan) yang haq, serta nasehat-menasehati untuk (berlaku) sabar”. (Al-’Ashr : 1-3)
Waktu memang sangat berharga … jangan lengah, tar nyeasl yach …
good posting …!!!
ada related link nih tentang kalkulasi waktu kita, semoga bermanfaat bagi kita semua …
http://www.andimujahidin.com/uploads/08/demi-waktu/
hmm…
untuk yang nomor 4 keknye pernah kite bahas lah waktu mojok makan nasgor agek dolok tuh. Ingat nda 😀
Tahukan anda hal apa yang paling mahal? Hal apa yang tidak dapat dikejar? hal apa yang paling jauh? Jawabannya WAKTU….
waktu bisa membuat kita mendapatkan uang,tapi uang tidak bisa membeli waktu
waktu berlalu ke belakang dan tak mngkin bisa kita kejar karena emang gak bisa…
hehe
http://triubaya.blogspot.com
@abang : Ternyata waktu banyak kita gunakan untuk TIDUR dan Istirahat.
@angga : Kapan kite ngebahas yang 1,2,3 Agik ? hehehe kapan yeh….? ;;) ;;)
@tri ubaya : Betul banget mas, Kita kaya Harta tidak bisa menggunakan waktu ibarat pekerjaan yang sia-sia.
Demi waktu yang kita sendiri tidak tahu kapan waktu itu akan berhenti.
Pada masa nya, akan datang dimana tidak ada lagi guna harta, tahta dan keluarga. Semua akan menjadi tanggung jawab pribadi kita….
Salam:)