Penulis: Ayahnda Rindu Anugrah
Judul: Hari-hari yang sulit
Manusia hanya bisa berusaha dan berdoa, manusia adalah pengemis tidak satupun manusia di dunia ini yang tidak mengemis, pernahkah kita berpikir diri kita ini selalu mengemis? bahkan hampir setiap hari kita mengemis. Coba renungkan Masih pantas kah kita untuk menyombongkan diri? Masih pantaskah kita berlaku zalim terhadap orang yang kita anggap dibawah kita?
Bagi para intelektual yang sekarang duduk manis dan senyum rapi dengan safari yang diperoleh dari uang rakyat untuk diberikan kepada mereka dan sekarang berada di Instansi yah katakanlah para Legislatif yang dulu memohon untuk dipilih, memohon untuk di contreng, dengan dana yang besar membuat baleho, papan nama, baju kaos dan lain sebagainya semua itu adalah permohonan untuk dipilih, permohonan disini aku tulis sedikit extrim dengan kata mengemis.
Bagi para Pengusaha juga ikut ambil bagian dalam hal mengemis, yaitu dengan cara memohon untuk usahanya lancar, memohon kepada konsumen agar membeli dan memakai produknya atau barang dagangannya. Bagi para petani memohon untuk hasil sawahnya bagus, memohon untuk dibeli dengan harga yang layak, begitu juga buat polisi yang lebih banyak memohon serta mengemis untuk bisa masuk polisi bahkan ada yang rela menjual tanah, menjual ini dan itu hanya untuk menjadi seorang yang Tegap, Galak, dan sedikit diTakuti.
Tak lepas dari itu semua si Pengangguran juga selalu memohon kepada yang lain mengemis agar bisa dapat pekerjaan, memohon dan memohon. Nah sekarang ini adalah hari-hari yang silit bagi kebanyakan orang, dimana mereka selalu berharap untuk mewujudkan mimpinya, walau sebenarnya tanpa disadari mimpinya telah terwujud hanya saya belum nyata adanya.
Melewati hari-hari yang sulit adalah tugas kita semua, namun kenapa haru ada hari yang sulit, sesungguhnya kesulitan itu adalah batasan kita sendiri, kita sendiri yang membuat itu sulit, kita sendiri yang membuat itu susah, namun sebenarnya itu gampang asal kita mempunyai keyakinan yang lebih untuk menghadapi semuanya. (say from anggareni).
Itulah sebuah keyakinan, disaat keyakinan kita memuncak apa yang tidak bisa kita dapatkan? bahkan hal yang tadinya tidak mungkin bisa menjadi mungkin, kita ambil contoh si Ponari Swet dengan batu kecil yang konon katanya titisan dari halilintar itu bisa menyembuhkan segala penyakit, mustahil bukan namun dengan keyakinan itu bisa jadi hal yang mustahil menjadi kenyataan. Masih banyak contoh lain yang bisa kita fikirkan.
Sekali lagi coba renungkan sudahkan kita saling berbagi terhadap orang yang kita anggap lemah? Sudahkah kita saling membantu terhadap orang yang membutuhkan? mulai sekarang coba kita tata kembali kehidupan ini dengan mendokterin diri sendiri, jadikan “saling berbagi” sebagai kebutuhan kita, tidak ada lagi hari-hari yang sulit di Dunia ini asal kita pandai bersyukur dan saling berbagi, ingatlah bahwa kita adalah pengemis, ingatlah bahwa kita adalah kecil, tanpa kerabat-kerabat kita, kita tidak bisa melangkah walau hanya satu langkah.
ngemis perlu manajemen, perlu di atur perlu dibuat target.. target ngemis yg dimulai dari awal tahun untuk tahun depan adalah… Rinduuuuu
Admin: ngemis kemana kalok mau rindu??? hayo… ;;)