Angin syahdu mendendang senandung merdu bait demi bait terlantun, mekarkan kembang hidupkan taman. Ini kisah gembira, tentang kembalinya sang Bayu nan teduh; Sang kawan sejati,

Pagi hari aku terbangun oleh kicauan burung. Tubuhku masih terasa penat, setelah seharian kemarin menempuh perjalanan jauh dengan makhluk paling menyebalkan di dunia. Aku menempati

Aku akan pulang membawa kegelisahan dalam rindu yang mencemaskan, adakah kau simpan luka lama dengan merampungkan kenangan kelam, dari masa telah terlewati pada perantauan asing

Apakah kita sampai dalam dasar kolam, gelisah berkaca permukaan tak karuan, letih menyelami tanpa harapan hingga makin buyarkan pandang didepak sinar terjerembab kegelapan mendasar Terhadap

Tiap hari, aku harus bersentuhan dengan nuraniku sendiri, laku batin tiada henti mengasah rasa yang terkikis kecemasan Tiap hari, aku harus merangkaki dinding kesunyian hati,