Tiap hari, aku harus bersentuhan dengan
nuraniku sendiri, laku batin tiada henti
mengasah rasa yang terkikis kecemasan
Tiap hari, aku harus merangkaki
dinding kesunyian hati, bagai cicak yang papa
melata derita yang terbata-bata
Tiap hari, aku harus berjalan di atas bara
semangat jiwa yang terus menyala-nyala
menemani batin yang terhimpit kenyataan pahit
Tiap hari, ya, tiap hari
aku memandang dalam perasaan transparan
mencari dirimu, wahai jiwa yang damai
Puisi-Puisi Akhmad Sekhu