Senyum, Salam, Sapa, dari Customer Service Cantik BTN, namun mengapa aku kecewa? : Kejadian hari ini sedikit mengganggu jemariku yang memaksa aku membuka laptop dan menulis lembar cerita sebagai bahan dokumentasi online di blog yang jelek ini. Mari kita mulai ceritanya, Aku tiba di BTN pukul 14.30 wk (Waktu Pontianak) sampai disana aku dibukakan pintu oleh petugas keamanan dan langsung menghampiri mesin pencetak nomor antrian. Aku melihat kertas yang keluar dan melihat nomor 466 yang tertera disana, sambil celingak celingiuk aku menunggu nomorku dipanggil, selang 30 menit Customer Servis berdiri sambil sedikit berteriak memanggil nomor antrian berikutnya. “465” sebanyak dua kali panggilan, wanita yang berusia kurang lebih 25 – 27 tahun berparas cantik, tinggi kurang lebih 175 (sudah include tinggi sepatunya), roman wajahnya mengisyaratkan bahwa dia keturunan arab ditandai dengan mata besar, hidung mancung dan yang pastinya Cantik.
Saat wanita tersebut memanggil nomor “466” aku tak langsung berdiri karena aku ingin mendengar suaranya sekali lagi, setelah panggilan ke 2 aku berdiri dan menghampirinya, wanita tersebut mengacungkan tangan untuk bersalaman sambil menyebutkan namanya, aku pun sedikit tak perduli dengan namanya dan sengaja aku tidak menyebutkan namaku karena menunggu dia bertanya.
Yah tebakan ku benar akhirnya dia bertanya
CS: “dengan bapak siapa?”
Aku: “Fadli” jawabku, lalu dibalas dengan pertanyaan
CS: “ada yang bisa saya bantu pak?” memang saat itu aku harus dipanggil bapak karena kumis dan jenggot belum sempat di rapikan.
Aku: “banyak yang akan saya tanyakan mbak”.
Aku: “yang pertama saya minta tolong mbak, transaksi saya hingga hari ini di printout.
CS: “Baik pak” , tak lama kemudian aku menatap dinding belakang wanita itu sambil bertanya,
Aku: “Itu untuk bunga deposito perbulan ya mbak?” sambil menunjuk tabel elektronik didinding.
Wanita itu terlihat sedikit kesal saat aku bertanya entah karena dia lagi fokus ngeprint saat aku bertanya, atau lagi datang bulan mungkin juga ada masalah keluarga, aku juga tidak tau, tapi bener ketus menjawabnya
CS: “nanti saya hitungkan real nya ya pak….” (sedikit ketus).
Aku: “oke mbak” Aku mulai sedikit bingung karena jawaban yang ketus, aku menggoyang-goyangkan kaki untuk bersabar.
Setelah di printout dia mengambil secarik kertas berwarna kuning, bersiap untuk menulis dan wanita itu melempar pertanyaan,
CS: “bapak mau deposito berapa pak?
Aku: “Tolong hitungkan kalau saya deposito Rp. 10.000.000 jangka waktu 12 bulan” dia pun dengan semangat menulis rumusnya, agak sedikit tertawa aku melihat dia menghitung tapi aku tetap percaya karena yang pastinya dia sudah terlatih untuk menghitung angka demi angka disana, lalu si cewek itu berkata,
CS: “Bunganya Kecil pak hanya Rp.1.833 perbulan” aku sempat menggerutu dalam hati (buseet nih bank aku deposito 10 juta hanya dikasih imbalan Rp.22.000 setahun).
Aku langsung bertanya? cara menghitungnya bagaimana mbak? dia mengeluarkan rumus 10.000.000 * 6.50% /360 aku langsung diam dan heran, ini cewek sadar apa enggak? kalau hitunggannya itu salah? tapi aku gak pengen tu cewek malu aku akhirnya diam dan senyum,
Wanita itu bertanya lagi untuk yang kesekian kalinya.
CS: “Ada yang bisa saya bantu lagi PAK?”
Aku: “Saya mau aktivasi aplikasi iMobile BTN via Appstore, bisa kan mbak.
CS: “bisa Pak saya bisa lihat KTP dan ATM bapak?” aku langsung mengeluarkan dompet dan menunjukan KTP dan ATMku dan sambil iseng nanya, Aku: “Mbak kalau untuk ganti ATM Kartu Premium lama gak mbak?
CS: “Lama pak dan dikenakan biaya 50.000”
Aku: “bedanya apa mbak kok mahal? sambil mengeluarkan raut wajah bingung
CS: “beda di model pak! (sedikit emosi), aku sengaja mengerutkan dahi agar kelihatan tambah bingung, sambil berkata
Aku: “Model kartu ATM Ada berapa mbak? Model apa Desainnya yang berbeda?
CS: “bentar pak saya ambilkan contohnya. (sepertinya bertambah kesal). dia menunjukan Kartu ATM versi Piala Dunia, aku hanya bilang
AKu: “oooo cuman beda desainnya, modelnya tetap seperti model ATM kebanyakan….. (sedikit kesal juga).
Sepertinya dia sudah gak ingin melayaniku sambil berkata,
CS: “Bapak pakai Handpone apa pak?
Aku: “Saya menggunakan iPhone mbak!
CS: “Maaf pak untuk saat ini iPhone tidak bisa diaktifkan!”
Aku: “Kok gitu mbak? untuk yang lain bisa?”
CS: “BlackBerry dan Android bisa pak, maaf pak kami tidak bisa membantu karena tergantung pusat pak untuk versi iPhonenya”
Aku: “Ya udah mbak saya minta diaktifkan Nomor saya aja biar sewaktu-waktu aktif saya tidak perlu mendaftarkan lagi”
CS: “Baik lah pak kalau bapak tidak percaya mari kita coba”
Aku: “Saya percaya kok sama mbak (sedikit menggoda) tapi ide untuk mencoba boleh deh”
CS: “Masukan PIN dan NO HP Bapak” (sedikit kesal dan sepertinya sudah marah)
Aku: “Oke makasih mbak” (Masukan PIN dan NO HP)
CS: “Kalau bapak bisa aktiv, bearti Bapak orang pertama yang aktif menggunakan iPhone” (bicara ketus dan pesimis)
Aku: “Bentar mbak kita coba……” (Dengan Bangga aku menunjukan SALDO dari iPhoneku)
CS: “Sudah aktif pak…” (sedikit kesal)
Aku: “Tolong di catat mbak, saya orang pertama yang menggunakan Applikasi iMobile BTN versi iPhone.
CS: “Tersenyum kecut”
Aku: “ya udah mbak terima kasih atas informasi yang diberikan, saya mohon diri mbak”
CS: “Baik terimakasih pak…”
Akupun langsung balik badan dan duduk di nomer antrian untuk otak-atik aplikasi iMobile BTN, setelah itu langsung pulang ke rumah. Jadi silakan kalian menyimpulkannya sendiri, terima kasih sudah nyasar ke sini.