Judul: Harum Meruntuh…
Oleh: Galuh
Hitam, kuning, putih, hijau, biru, merah…
Ditanam… Berkerumun tanpa hakekat.
Bergerak perlahan jauh mendekat.
Mencoba meraba diri tersurat.
Tunai waktu panen setengah.
Tiada matang dapat dinikmat.
Menyisa satu…
Hanya satu…?
Ya…
Tinggal satu…!!
Tinggal satu tekad hakekat
Bulat, sehat, kuat…
Semerbak indah lalui indra…
Harum rasuki jiwa…
Segar tanpa gentar…
Menyebar, menjalar, menuju hati dituju.
Sayang…
Tiada asa mampu dinikmat.
Tiada tanggap harap didekap.
Layu…
Lunglai…
Hancur…
Memeras air sedih…
Pilu jiwa hakekat
Sedih hati sunyi
Kosong tiada asa
Gelap dalam nuansa
Buta jiwa mengajak buta optika
Tiada sesal
Tiada rugi
Tiada jera
Mengarungi aliran jiwa hakekat
Menggapai menuju mendekat hati berbelah
Tiada sesal
Tiada rugi
Tiada jera
Mendesah angin bertiup
Segar, sejuk, sepoi mengelus badan
Mengirim semerbak dari hati berbelah…
Hening tenang senang nyaman…
Ya… Nyaman…
Sangat nyaman…
Hati berbelah telah bertemu
Hati berbelah telah membuka
Menyebar harum bersih bersemi
…dari taman nan datar
Berpagar besar tegar dan kekar
Berpupuk tanpa disiram
Tiada burung hinggap berkicau
Enggan singgah di taman datar berpagar.
Hati berbelah memancar harum
Hati mencari mencium wangi
Dua berbelah di dalam wangi
Dua berbelah merekat suci
Dua berbelah telah menyatu
Menjadi tunggal berharap kekal.
Hati tunggal bahagia di jiwa
Jiwa hakekat memancar harum
Harum segar menenang hati
Menyebar wangi jiwa menyatu
Tiada mampu diterjang waktu
Tiada lekang oleh usia
Harum…
Wangi…
Segar…
Kuat, sehat…
Menendang, menabrak pagar taman datar
Harum Meruntuh…
…pagar nan kekar.
Hening tenang…
Senang nyaman…
Ya… Nyaman…
Sangat nyaman…
Bahagia…
Sangat bahagia…
i like it