Pemahaman mengenai penyebab stress dan dampaknya

Posted on
Pola penanganan stress
Pola penanganan stress

Pemahaman mengenai penyebab stress dan dampaknya: Secara umum stres adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan stress dapat membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan mental. Pada dasarnya, stress adalah sebuah bentuk ketegangan, baik fisik maupun mental.

Menurut para ahli mengenai definisi stress, pada intinya stress adalah segala sesuatu yang terjadi pada diri seseorang, yang mana perasaan dan fikirannya tidak nyaman akibat dari faktor tertentu sehingga dapat menimbulkan tekanan secara psikologis dan secara otomatis akan mengganggu sistem keseimbangan tubuh (fisik) seseorang yang mengalaminya, seperti cemas secara berkepanjangan akan mengakibatkan penurunan berat badan pada diri seseorang tersebut.

Daftar isi

Pengetahuhan mengenai (objek) siswa:

  1. Memperhatikan Tumbuh Kembang Anak Didik
  2. Motivasi belajar
  3. Cara Belajar

Pemahaman terhadap keunikan Individu yaitu setiap individu terdapat kelebihan dan kekurangan yang butuh perlakukan berbeda dalam memberikan, menyampaikan materi yang diberikan oleh guru.

Faktor penyebab stress pada siswa:

Secara umum: Pada pendidikan formal, masih berfokus kepada pengembangan dan pengutamaan aspek kognitif siswa yaitu penilaian masih berfokus kepada kecerdasan, prestasi akademis agar melanjutkan ke perguruan tinggi favorit dan mengaplikasikan kearah pengembangan IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi) dan mengabaikan pengembangan kepribadian, beriman, kreatif dan memiliki perasaan kemanusiaan (humanistic), dan daya tanggal (gestalt, holistic).

Penyebab Faktor Stress secara khusus pada siswa:

  1. Tekanan dari internal yaitu motivasi untuk mendapat nilai yang baik
  2. Tuntutan dan tekanan dari orang tua atau masyarakat
  3. Keinginan yang bertentangan dengan fakta
  4. Informasi yang berada diluar kemampuan
  5. Konflik Internal
  6. Karakteristik Guru yang kurang bersahabat

Tahapan dalam Stress

Tanda-tanda awal terhadap resistensi dan tahap keletihan. Pada tahap awal reaksi yang ditimbulkan biasanya jantung berdebar, sakit kepala, insomnia, mag, mudah lelah, sulit tidur, sulit berkonsentrasi belajar, hilang rasa humur, malas belajar/bekerja, gelisah, bingung, sering marah-marah, keluarnya kelenjar tertentu, perubahan nafas, air muka dan sebagainya. Tahapan yang kedua yaitu resistensi memberikan perlawanan terhadap datangnya pengaruh yang timbul bisa disebut resistensi positif maupun negatif. Tahapan ketiga yaitu keletihan dimana keadaan fisik dan mental tidak mampu lagi menghadapi tantangan yang datang yang menimbulkan beberapa akibat misalnya terganggu atau sakit.

Macam-macam stressor (pemicu stress) antara lain:

  • Diri sendiri, seperti kondisi tubuh yang kurang sehat, sakit-sakitan atau sedang ada konflik pribadi yang menyita (mengganggu) pikiran.
  • Keluarga, misalnya ketidak harmonisan hubungan antar anggota, orang tua yang otoriter, masalah keuangan, anggota keluarga yang sangat dicintai jatuh sakit atau meninggal (Syamsu Yusuf, 2006 : 135).
  • Stressorlingkungan, seperti suara gaduh (bising), rebut, rumah berantakan, tidak teratur kondisi penuh sesak, temperature ruangan yang tinggi (gerah), pencahayaan yang menyilaukan, polusi udara, penataan meubel yang tidak nyaman, libah kimia dan sebagainya (Nasrudin, 2010 : 192—195)

Menurut Cooper dan Davidson (1991) penyebab stress ada dua, yakni:

  • Group Stressoradalah penyebab stres yang berasal dari situasi maupun keadaan di dalam lingkungan, misalnya kurangnya kerjasama antar teman, konflik antar individu dalam suatu kelompok, maupun kurangnya dukungan sosial dari sesama teman di dalam pergaulan.
  • Individual Stressoradalah penyebab stres yang berasal dari dalam diri individu, misalnya tipe kepribadian seseorang, kontrol personal dan tingkat kepasrahan seseorang, persepsi terhadap diri sendiri, tingkat ketabahan dalam menghadapi konflik peran ketidakjelasan peran (W. S. Winkel, 2004: 59).

Pencegahan Stress

  1. Minum air putih
  2. Olah raga secara teratur
  3. Hobi
  4. Pijat
  5. Makan makanan bergizi
  6. Tidak merokok
  7. Menjauhkan diri dari minuman keras atau narkoba
  8. Menjalin silaturahim
  9. Merubah persepsi dan sabar
  10. Mempertinggi motivasi ibadah
  11. Tidak perlu mendramatisir keadaan (lebay)
  12. Berpikir positif
  13. Jangan menyesali kejadian dan berpikir setiap musibah ada hikmahnya
  14. Tidur dan istirahat yang cukup

Mendeteksi penyebab stres dan bentuk reaksinya, ada tiga pola penanganan dalam

mengatasi stres, yaitu :

  • Pola Sehat : Pola yang terbaik dengan kemampuan mengelola prilaku dan tindakan, dapat memanajemen waktu untuk menghindari tekanan
  • Pola Harmonis : Pola meghadapi stress dengan kemampuan mengelola waktu dan kegiatan secara harmonis dan tidak menimbulkan berbagai hambatan dengan begitu individu mampu mengendalikan berbagai kesibukan untuk menumbuhkan keseimbangan antara tekanan yang diterima dan kemampuan individu
  • Pola Patologis: Pola yang berdampak pada gangguan fisik maupun sosial psikologis, karena individu tidak mampu dalam mengelola waktu sehingga menimbulkan berbagai masalah.

Penanganan Stress Melalui Layanan Bimbingan dan Konseling

Cara atau pola penanganan adalah jalan (aturan, sistem) yang dapat dipakai untuk melakukan sesuatu agar menghasilkan tujuan tertentu.Bimbingan, dalam rangka menemukan pribadi mengandung makna bahwa guru kelas dalam kaitannya dengan pelaksanaan bimbingan, diharapkan mampu memberikan bantuan kepada siswa, seperti orang tua atau wali.Dengan keinginan dan kemampuannya, guru kelas dapat mengenal kekuatan dan kelemahan yang dimiliki siswa serta menerimanya secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut. Upaya bimbingan dan konseling ini diselenggarakan melalui pengembangan segenap potensi individu siswa secara optimal dalam proses perkembangan kearah kematangan atau kemandirian. Untuk mencapai kematangan tersebut, konseli memerlukan bimbingan karena mereka kurang memiliki pemahaman atau wawasan tentang diri dan lingkungannya, juga pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya.Sementara itu, proses perkembangan tidak selalu berjalan secara linier atau lurus searah dengan potensi, harapan, dan nilai-nilai yang dianut.

Bentuk-bentuk Bimbingan Konseling dalam Menangani Stres

  1. Bimbingan individual
  2. Bimbingan Kelompok
  3. Bimbingan Akademik
  4. Bimbingan Sosial Pribadi
  5. Bimbingan Karier
  6. Bimbingan Keluarga

Pendekatan dan Teori-teori Konseling

  • Konseling Direktif
  • Konseling Nondirektif
  • Konseling Elektrik

Pelaksanaan Program Layanan BimbinganKonseling dalam Menangani Stres

Peningkatan Motivasi Belajar

Peningkatan motivasi belajar dilakukan agar siswa memiliki semangat dan gairah untuk mengikuti proses belajar dapat dilakukan dengan cara :

  1. Memperjelas tujuan-tujuan belajar;
  2. Menyesuaikan pengajaran dengan bakat, kemapuan dan minat siswa
  3. Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang, merangsang dan menyenangkan maka pada jiwa anak akan mudah merasa tertantang
  4. Memberikan penguatan pada siswa yang dapat melaksanakan tugas dengan baik dan memberikan hukuman (hukuman yang bersifat membimbing) pada siswa yang tidak melaksanakan tugas dengan baik; e. Menghindari tekanan-tekanan dan suasana yang tidak menentu
  5. Melengkapi sumber belajar dan peralatan belajar;
  6. Mempelajari hasil belajar yang diperoleh

Strategi Pembelajaran Menyenangkan

Strategi pembelajaran menyenangkan adalah strategi yang digunakan untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menerapkan kurikulum, menyampaikan materi, memudahkan proses belajar, dimana garu memilih dan menerapkan cara-cara penyampaian materi yang bersifat positif sehingga mudah dipahami siswa dan memungkinkan tercapainya suasana pembelajaran yang tidak membosankan bagi siswa.

  1. Menata lingkungan kelas, agar dapat dengan baik memengaruhi kemampuan siswa untuk terfokus dan menyerap informasi
  2. Meningkatkan pemahaman melalui gambar seperti ikon akan menampilkan isi pelajaran secara visual, sementara poster animasi yang lucu dan mengandung humor akan menguatkan dialog internal siswa
  3. Alat bantu belajar dalam berbagai bentuk seperti kartun dan karikatur dapat menghidupkan gagasan abstrak dan mengikutsertakan pelajar kinestetik
  4. Pengaturan bangku mendukung hasil belajar;
  5. Musik membuka kunci keadaan belajar optimal dan membantu menciptakan asosiasi
  6. Gaya lain dapat digunakan pada saat jeda, membuat kuis pertanyaan lucu, humor, transisi menggunakan berbagai sumber yang dapat mendorong siswa menjadi tertarik dan berminat pada setiap pelajaran

 Kamus

  • Stressor : Sumber stress
  • Strain : Ketegangan yang diakibatkan stress
  • Eustres : Stress bersifat positif
  • Distress : Stress bersifat negatif

Sumber: Jurnal Masdudi, Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.