Hujan mengguyur kota pontianak sedari pagi ini, padahal jam 7 pagi waktunya ayah berangkat kerja dan hany berangkat sekolah, hany sambil menunggu hujan reda seperti biasa channel upin dan ipin pun tayang di LED yang bergantung diruang keluarga.
Hujan tak kunjung reda dan jam didinding sudah menunjukan pukul 7 lebih seperempat, walau sedikit malas akhirnya memilih menggunakan jas hujan, biar terhindar dari terpaan hujan langsung menembus kulit ini, kadang terpikirkan juga tentang iba dengan hany yang baru beranjak 4 tahun 3 bulan 9 hari, saat seorang ayah meninggalkan mereka belajar di Kelompok Bermain Mujahidin Pontianak, selain bersalaman lambaian tangannya saat mengantarku melangkah meninggalkannya membuat hati ini renyuh.
Ada yang berbeda hari ini, selesai mengantar hany, ayah pun disuruh masuk ke sekolah untuk mengambil sertifikat dan laporan perkembangan hany, sudah sampai dikantor pukul 7 lebih 50 menit yang artinya aku terlambat 20 menit dah pastinya remunerasiku dipotong 0.5% hari ini. Tapi biarlah, kubuka selembar demi selembar kertas kerja hany aku melihat anak yang selama ini belum bisa apa-apa ternyata disekolah dia begitu cerdas, begitu pintar dan yang menjadi pikiranku adalah “kemana aku selama ini“. Aku sibuk megurus pekerjaanku tanpa memperdulikan tumbuh kembang anakku.
Ada cerita yang mengharukan sore hari kemarin, saat aku menjemput hany, hany memintaku untuk membeli mobil katanya biar enak saat kesingkawang, aku hanya bisa bilang hany berdoa jika ingin minta, diatas motor lalu hany menadahkan tangan dan berucap sambil berbisik “ya allah kakak minta mobil, minta permen, minta ayam goreng, minta kue… amin” sambil menolehku hany berkata, “ayah kakak boleh minta permen dan susu kan” wajah lugunya begitu jujur dan aku jawab, silakan apapun yang diminta pasti akan dikasi, jika tidak sekarang ya nanti.
Aku pun mengajaknya makan di KFC gajahmada karena doanya untuk meminta ayam goreng di ijabah oleh Allah, terima kasih nak, semoga harapan kami menyapa hidupmu.